Kamis, 07 Februari 2013

hidup itu indah kalau mau berusaha

       suatu perkampungan hidup seorang keluarga sederhana, dia mempunyai satu anak perempuan tadinya dia mempunyai 2 orang anak 1 laki-laki dan saudara perempuannya.tapi sewaktu ibunya melahirkan anak laki-lakinya tidak bisa di  selamatkan karena umur kandungannya terlalu cepat. keluarga ini bidsa di bilang sangat di kecilkan di kampung tersebut karna sering terlilit hutang dan bahkan bukan lagi rahasi di kampung tersebut, walaupun begitu tidak ada seorang pun yang menaruh kasihan terhadap keluarga ini karna hari hari keluarga ini bahan pembicaraan di kampung tersebut.suatu hari anak perempuannya pulang dari sekolah melihat ibunya di tampar oleh ayahnya lalu anak perempuannya ini melindungi ibunya sambil menagis karna tidak kuat melihat ibunya menangis, setelah itu bapanya pergi dari rumah, anaknya ini bertanya kenapa ayah tegah melakukan ini terhadap ibu. ibunya menceritakan kenapah ayahnya tegah memukuli sang ibu, ayahnya tidak kuat menahan maluh karna kemiskinan yang mereka alami,ayahnya suda berusaha mencari kerja dan membantu orang dengan imbalan yang kecil, ketika itu ayahnya dia ajk oleh teman-temanya untuk berjudi padahal uang yang dimilkinya harus di bawa pulang keruma karna diruma suda tidak ada apa-apa lagi. tapi karna ajakan dan godaan akhirnya dia mau menerima ajakan teman temannya hingga berhutang pun dia tidak perdulukan agi karna kecanduan akan berjudi hingga hutanggnya semakin besar dan parahnya dia tidak bisa membayar karna setiap berjudi kalah terus hingga akhirnya apa yang ada dirumah di jual sampai barang barang tidak ada tersisa.
       dari cerita ibunya anaknya hanya bisa menangis dan dia benci sama ayahnya yang membuat ibunya semakin menderita, anak perempuannya ini suda lulus sekolah menengah bawa atau SMP tapi karna kondisi biaya dia tidak bisa melanjuka sekolahnya seperti teman-temannya, dia sempat patah semangat melihat kondisi keluarganya yang sangat memprihatinkan, suatu hari dia jalan jalan ke sebua taman yang tidak jauh dari rumahnya. disan dia melihat anak-anak bermain sangat bahagia, dia berpikir seandainya saja aku dilahirkan seperti anak tersebut berkecukupan dan disayang oleh orangtuanya. sepulang dari situ dia bertemu ibunya dan melihat sedang menangis maratapi nasb keluarganya yang sangat kesusahan apalagi anak perempuannya tidak bisa melanjukkan sekolah lagi. dia langsung memeluk ibunya sambil berkata "ibu kita akan baik baik saja dan akan menjadi baik dari orang yang ibu anggap bahagia" ibunya terdiam dan memeluk putri kesayangannya itu. 
    sewaktu mau tidur anaknya berpikir apa yang harus aku perbuat supaya keluargaku tidak terus terjebak di lingkaran kemiskinan ini. dan dia mulai meulis di kertas kecil cita-cita yang dia inginkan. keesokan harinya dia mulai mencari pekerjaan di sekitar kampungnya, setelah seharian mencari dan menawarkan jasanya tidak seorangpun mau menerimanya,hingga dia semakin tidak percaya diri,di dalam perjalanan pulang dia bertemu seorang ibu ibu dan bertanya dari mana de, dia menjawab dengan nada lemas mencari pekerjaan supaya bisa bantu keluarga dirumah. dan ibu itu bertanya tentang keluarganya dan diapun bercerita keadaan keluarganya tersebut. si ibu tersebut terdiam sambil memukul pundak anak tersebut. lalu ibu ini memberi anak itu kertas yang berisikan lamat sambil bertanya ade namanya siapa.? dia menjawab DEBORA bu. lalu dia pulang kerumah dan menceritakan pada ibunya tentang si ibu yang dia temui di jalan tersebut.
keesokan harinya dia pergi keruma si ibu tersebut, sesampai diruma dia melihat banyak anak-anak seusia dia yang bekerja diruma tersebut, mulai  dari membuat kerajinan sampai menciptakan permainan baru buat aak nak. dia makin semangat dan mau terlibat bekerja di ruma tersebut. dan ibu itupun bertanya apa yang kamu suka lalu dia hanya senyum sambil berkata yang penting aku bisa bekerja dan membuahkan sesuatu dan ibu tersebut memperkenalkan dia kepada seorang kepercayaannya intuk memberi pengarahan tersebut. setelah perkenalan deborapun mengerjakan kerajinan dari arah yang telah di ajarka dengan penuh semangat dan percaya diri, setelah beberapa tahun kerja dia menjadi sangat ahli dan banyak permainan baru yang dia buat. seiring berjalannya waktu keluarganya pun jadi terbantu ekonominya secara perlahan hutang-hutang yang dimiliki ibunya tertutupi tapi ntah kenapa ayahnya tidak perna pulang kerumah setelah bertahun tahun. ibu pemilik tempat tesebut menawarkan debora ikut kekota supaya pendapatan yang mereka perole semakin bertambah. debora pun membicarakan niaatnya mau ikut ke kota bersama ibu tersebut,lalu ibu deborapun menyetujuinya dengan harapan supaya lebih baik lagi.
      semangat debora tidak perna pudar sesampai dikota mereka tinggal disebua ruko yang sangat besar. mereka mualai memasarka kerajinan dan membuat kerajinan yang dibutukkan anak anak perkotaan ini jadi tangtangan mereka elalu membuat penemuan baru supaya anak-anak yang emainkan tidak bosan, suatu hari dia berjalan jalan kesebua tokoh buku dan membaca tentang motipator orang orang yang telah sukses dibidang masing-masing. dia pun membeli buku tersebut, dia sering mungunjungi pertemuan pertemuan gtratis yang diadakan orang orang muda di sebua gedung pertemuan,debora pun menceritakan kisahnya dan semangat yang dia miliki kepada teman-teman barunya tersebut.dia semaikin sering mengikuti pertemuan bahkan tidak jarang dia jadi pembicara sebagai motifator, setelah diketahui si Ibu tersebut kesibukannya di luar dan sering keluar dari rumah bahkan pekerjaanya bertumpuk belum terselesaikan. diapun di keluarkan dan tidak diijinkan tinggal di ruma tersebut. dengan uang yang dia miliki dia menyewa apertemen kecil untuk tempat tinggalnya. dia selalu belajar dan berlatih berbicara yang baik. dengan semangat yang di miliki debora menjadi pembicara dengan bantuan teman temannya, tidak disanggka debora berhasil memikat hati pendengar dan bahkan dia mendapat tawaran pembicara di radio dan banyak tawaran yang dia dapat. dia tidak lupa untuk orang tuanya di kampung debora mendapat kabar bahwa ayahnya kembali kerumah dan dengan dana yang dia kumpul sedikit-demi sedikit debora merenofasi rumahnya di kampung.dia tidak perna patah semangat sekarang dia menjadi pembcara dan penulis dengan pengalaman kemiskinan yang dia alami di keluarganya dia menjadi seorang yang kuat dan penuh percaya diri. debora berkata tidak ada yang bisa menghalangi saya berkarya selama semangat saya masi ada tidak akan ada yang mengalahkan semangat itu.





ini hanya cerita semoga bermamfaat bagi pembaca dan memjadi motifasi yang positif.TERIMAKSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar